Jumaat, 19 Julai 2013

KE MEDAN

brastagi-view-hotel


karoeke-dibrastagi-view-hotel


bermalam-di-toba-beach-hotel-di-pulau-samosir-yang-berada-di-tengahbtengah-tasek-toba


bergambar-beramai-dengan-para-peserta-rombangan-ke-medan-di-tepi-danau-toba


MAP OF  TOBA LAKE [ 13 tahun lalu ]

Slideshow,vedio clip,muzik,shopping dan catatan terkini…sila ke….

UNCATEGORIES  BLOG

Sila klik lagi photo ke Medan
Pada bulan Disember tahun 1996 kami sekeluarga berpeluang menyertai lawatan ke Medan dan sekitar pulau pulau di dalam Danau Toba,sekitar danau toba ini penduduknya terdiri dari kaum batak,kami menginap disebuah di Toba Beach hotel di Samosir dan waktu balik ke Brastagi menginap di hotel Brastagi,
Sewaktu di Pulau Samosir disini kami dapat menyaksikan sedikit kebudayaan kaum Batak yang menghuni sekitar tepi Tasek Toba.Sekembali ke Medan kami bermalam di Hotel Emerland di Medan.
8888888888888888888888888888888888888888888888888888888888
video clip lagu asli melayu batak yang tinggal sekitar danau toba

MEDAN/TOBA/SAMOSIR


Di Tasek Danau Toba
anda bolih lihat kepadatan penduduk di sana
Sila klik lagi photo ke Medan
Pada bulan Disember tahun 1996 kami sekeluarga berpeluang menyertai lawatan ke Medan dan sekitar pulau pulau di dalam Danau Toba,sekitar danau toba ini penduduknya terdiri dari kaum batak,kami menginap disebuah di Toba Beach hotel di Samosir dan waktu balik ke Brastagi menginap di hotel Brastagi,
Sewaktu di Pulau Samosir disini kami dapat menyaksikan sedikit kebudayaan kaum Batak yang menghuni sekitar tepi Tasek Toba.Sekembali ke Medan kami bermalam di Hotel Emerland di Medan.

MAKLUMAT DANAU TOBA

Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 kilometer dan lebar 30 kilometer yang terletak di Provinsi Sumatera UtaraIndonesia. Di tengah danau ini terdapat sebuah pulau vulkanik bernama Pulau Samosir.
Danau Toba sejak lama menjadi daerah tujuan wisata penting di Sumatera Utara selain Bukit Lawang dan Nias, menarik wisatawan domestik maupun mancanegara.

Sejarah

Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 73.000-75.000 tahun yang lalu dan merupakan letusan supervolcano (gunung berapi super) yang paling baru. Bill Rose dan Craig Chesner dari Michigan Technological University memperkirakan bahwa bahan-bahan vulkanik yang dimuntahkan gunung itu sebanyak 2.800 km³, dengan 800 km³ batuan ignimbrit dan 2.000 km³ abu vulkanik yang diperkirakan tertiup angin ke barat selama 2 minggu. Debu vulkanik yang ditiup angin telah menyebar ke separuh bumi, dari Cina sampai ke Afrika Selatan. Letusannya terjadi selama 1 minggu dan lontaran debunya mencapai 10 km di atas permukaan laut.
Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan pada beberapa spesies juga diikuti kepunahan. Menurut beberapa bukti DNA, letusan ini juga menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60% dari jumlah populasi manusia bumi saat itu, yaitu sekitar 60 juta manusia. Letusan itu juga ikut menyebabkan terjadinya zaman es, walaupun para ahli masih memperdebatkannya.
Setelah letusan tersebut, terbentuk kaldera yang kemudian terisi oleh air dan menjadi yang sekarang dikenal sebagai Danau Toba. Tekanan ke atas oleh magma yang belum keluar menyebabkan munculnya Pulau Samosir.

CERITA LAGENDA DANAU TOBA

Alkisah, di daerah Sumatra Utara, Indonesia, hiduplah seorang pemuda pengembara. Ia mengembara ke berbagai negeri. Pada suatu hari, sampailah ia di sebuah tempat yang alamnya indah dan subur. Di sekitar tempat itu terdapat sebuah sungai yang jernih airnya. Pemuda itu tertarik untuk menetap di tempat itu. Akhirnya, ia pun membangun sebuah rumah sederhana tidak jauh dari sungai. Rumah itu terdiri dari sebuah kamar tidur dan sebuah ruang dapur untuk memasak.
Usai mendirikan rumah, pemuda itu segera mencari sebidang tanah yang subur untuk ia tanami berbagai jenis tanaman seperti umbi-umbian dan sayur-sayuran. Setelah menemukan tempat yang cocok, ia pun mulai membuka lahan dengan menebangi pohon-pohon besar dan membabat semak-semak belukar. Setiap kali pulang ke rumahnya, ia selalu membawa kayu bakar dan menyimpannya di kolong rumahnya untuk digunakan memasak sehari-hari. Selain berladang, pemuda itu pergi ke sungai untuk memancing ikan untuk dijadikan lauk.
Pada suatu hari, sepulang dari ladangnya, pemuda itu pergi ke sungai memancing ikan. Sesampainya di sungai, ia pun segera melemparkan pancing ke tengah sungai. Sudah cukup lama ia memancing, tapi tak seekor ikan pun yang menyentuh umpannya. Berkali-kali ia mengangkat dan melemparkan kembali pancing ke sungai, namun belum juga ada ikan yang memakan umpannya.
“Aneh! Kenapa tidak seekor ikan pun yang menyentuh umpanku? Padahal biasanya setiap aku melemparkan pancingku ke sungai langsung disambar ikan. Apakah ikan di sungai ini sudah habis?” pikirnya dalam hati.
Beberapa saat kemudian, pemuda itu mencoba sekali lagi menarik dan melemparkan kembali pancingnya agak ke tengah sungai. Tetapi, tetap saja belum membuahkan hasil. Akhirnya ia memutuskan untuk berhenti memancing. Namun, ketika hendak menarik pancingnya, tiba-tiba seekor ikan menyambarnya. Setelah beberapa saat membiarkan pancingnya ditarik ikan itu ke sana kemari, ia pun menariknya dengan pelan-pelan.
“Aduuuh, berat sekali! Ini pasti ikan besar yang menarik pancingku,” pikir pemuda itu.
Ternyata benar. Setelah dengan susah payah pemuda itu menarik pancingnya hingga ke tepi sungai, tampaklah seekor ikan besar tergantung dan mengelepar-gelepar di ujung tali pancingnya. Dengan cepat, ia mengangkat pancingnya agak jauh ke darat agar tidak terlepas ke sungai. Alangkah senang hati pemuda itu, karena baru kali ini ia mendapatkan ikan sebesar itu. Saat ia melepas mata pancingnya, ikan itu menatapnya dengan penuh arti. Ia merasa tatapan mata ikan itu bagai tatapan mata seorang gadis yang jatuh hati kepadanya. Namun, pemuda itu berpikir bahwa tidak mungkin seekor ikan bisa jatuh hati kepadanya. Dengan perasaan gembira, ia pun segera memasukkan ikan itu ke dalam keranjang ikan. Setelah itu, ia bergegas pulang ke rumahnya sambil tersenyum membayangkan betapa lezatnya daging ikan besar itu jika dipanggang.
Sesampainya di rumah, pemuda itu langsung membawa ikan itu ke dapur. Ketika hendak memanggang ikan itu, ternyata persediaan kayu bakar telah habis. Ia pun segera keluar mengambil kayu bakar di kolong rumahnya. Alangkah terkejutnya ia setelah kembali ke dapurnya. Ikan yang tersimpan di keranjangnya sudah tidak ada lagi.
“Di mana ikanku? Bukankah tadi dia masih di keranjang ini?” gumam pemuda itu dengan heran.
Ketika memeriksa wadahnya, pemuda itu melihat beberapa keping uang emas. Ia pun semakin heran dan bingung.
“Aneh! Kenapa ada kepingan uang emas di sini? Siapa yang menaruhnya?” gumamnya lagi.
Dengan perasaan bingung, pemuda itu mengambil kepingan uang emas itu dan hendak menyimpannya di kamar. Betapa terkejutnya ia saat membuka pintu kamarnya. Ia melihat seorang gadis sedang berdiri di depan cermin sambil menyisir rambutnya yang panjang terurai. Ketika gadis itu membalikkan badan dan memandangnya, darah pemuda itu langsung tersirap melihat kecantikannya. Selama bertahun-tahun mengembara ke berbagai negeri, baru kali ini ia melihat gadis secantik dia.
“Hai, siapa kamu? Kenapa bisa berada di dalam kamarku?” tanya pemuda itu heran.
Gadis itu bukannya menjawab pertanyaan si pemuda, tetapi ia malah mengajaknya agar menemaninya ke dapur. Tanpa berkata sedikitpun, pemuda itu menuruti pemintaan sang Gadis. Sesampainya di ruang dapur, gadis itu langsung mengambil beras untuk dimasak. Sambil menunggu nasi matang, gadis itu pun bercerita kepada si pemuda.
“Maaf Tuan, jika kehadiran hamba di sini telah mengusik ketenangan Tuan. Sebenarnya hamba adalah penjelmaan dari ikan yang Tuan bawa dari sungai tadi. Sedangkan kepingan uang emas yang ada di wadah itu adalah penjelmaan sisik hamba,” kata gadis itu.
Sang Pemuda seakan-akan tidak percaya dengan perkataan gadis itu. Tetapi apa yang dihadapinya itu adalah kenyataan, bukan hanya mimpi belaka. Belum sempat ia berkata apa-apa, si gadis kembali angkat bicara.
“Jika Tuan berkenan, bolehkah hamba tinggal bersama Tuan di sini?” pinta gadis itu.
“Dengan senang hati, Putri!” jawab pemuda itu.
Akhirnya, gadis itu pun tinggal di rumahnya. Setelah beberapa minggu hidup bersama, pemuda itu melamarnya untuk dijadikan istri.
“Baiklah, Tuan! Hamba menerima lamaran Tuan, tapi Tuan harus memenuhi satu permintaan hamba,” kata gadis itu.
“Apakah permintaanmu itu, Putri?” tanya pemuda itu.
“Tuan harus berjanji untuk tidak menceritakan asal usul hamba sebagai penjelmaan ikan kepada siapa pun,” pinta gadis itu.
“Baiklah, saya terima permintaanmu. Saya bersumpah tidak akan pernah mengungkit asul-usul, Putri,” kata pemuda itu.
Setelah pemuda itu mengucapkan sumpah, keduanya pun menikah. Setahun kemudian, mereka pun dikaruniai seorang anak laki-laki yang tampan. Mereka merawat dan membesarkan anak itu dengan perhatian dan kasih sayang. Namun karena kasih sayang yang berlebihan, anak itu menjadi anak yang manja dan pemalas.
Ketika anak itu beranjak remaja, ibunya sering menyuruhnya mengantarkan makanan dan minuman untuk ayahnya yang sedang bekerja di ladang. Namun anak itu selalu menolak perintah ibunya, sehingga terpaksalah ibunya yang harus mengantar makanan itu.
Pada suatu hari, sang Ibu sedang merasa tidak enak badan. Ia pun menyuruh anaknya agar mengantarkan bungkusan yang berisi nasi dan ikan panggang untuk ayahnya. Mulanya anak itu menolak, namun karena sang Ibu terus memaksanya, akhirnya dengan perasaan kesal anak itu mengantar makanan itu. Di tengah perjalanan, tiba-tiba anak itu merasa lapar. Ia pun berhenti dan membuka bungkusan itu. Dengan lahapnya, ia memakan sebagian nasi dan lauknya hingga yang tersisa hanya sedikit nasi dan daging ikan yang menempel di tulang. Setelah kenyang, ia pun membungkus kembali makanan itu dan melanjutkan perjalanan menuju ke ladang. Sesampainya di ladang, ia segera menyerahkan bungkusan itu kepada ayahnya.
“Wah, kamu memang anak yang rajin, Anakku!` puji sang sambil tersenyum.
Sang Ayah yang sudah kelaparan segera membuka bungkusan itu. Alangkah terkejutnya ia saat melihat isi bungkusan itu yang hanya sisa-sisa. Hatinya yang semula senang dan gembira, tiba-tiba berubah menjadi kesal dan marah.
“Hai, kenapa isi bungkusan ini hanya sisa-sisa?” tanya sang Ayah dengan wajah memerah.
“Maaf, Ayah! Di perjalanan tadi saya sangat lapar, jadi saya makan sebagian isi bungkusan itu,” jawab sang Anak.
Mendengar jawaban itu, kemarahan sang Ayah pun semakin memuncak. Ia pun memukul anaknya sambil berkata, “Dasar anak tidak tahu diuntung! Kamu memang benar-benar anak keturuan ikan!”
Sambil menahan rasa sakit dipukuli, anak itu bertanya kepada ayahnya, “Apa maksud Ayah? Kenapa mengatakan aku anak keturunan ikan?”
“Asal kamu tahu saja, ibumu adalah penjelmaan seekor ikan,” jawab Ayahnya.
Mendengar jawaban ayahnya, anak itu segera berlari pulang ke rumahnya sambil menangis. Sesampainya di rumah, ia pun langsung mengadu kepada ibunya.
“Ibu…, Ibu…! Ayah memukulku dan mengatakan aku anak keturunan ikan,” kata anak itu.
Sang Ibu sangat sedih mendengar pengaduan anaknya itu, karena suaminya telah melanggar sumpahnya dengan kata-kata cercaan yang mengungkit asal asulnya. Seketika itu pula ia menyuruh anaknya agar naik ke puncak bukit.
“Anakku! Naiklah ke puncak bukit itu dan panjatlah pohon yang paling tinggi!” seru sang Ibu sambil meneteskan air mata.
Tanpa banyak tanya lagi, anak itu pun segera berlari ke atas bukit yang tidak jauh dari rumah mereka. Ketika anak itu sampai di lereng bukit, sang Ibu pun segera berlari menuju ke sungai. Saat ia berada di tepi sungai, cuaca yang semula cerah, tiba-tiba berubah menjadi gelap gulita. Langit bergemuruh disusul petir menyambar-nyambar yang disertai dengan hujan yang sangat deras. Pada saat itulah, sang Ibu segera melompat ke dalam sungai dan tiba-tiba berubah menjadi seekor ikan besar. Tak berapa lama kemudian, sungai itu banjir dan airnya meluap ke mana-mana, sehingga tergenanglah lembah tempat sungai itu mengalir. Lama kelamaan, genangan air itu semakin meluas dan akhirnya berubah menjadi sebuah danau yang sangat besar. Oleh masyarakat setempat, danau itu dinamakan Danau Toba.
* * *
Demikian cerita Asal Mula Danau Toba dari daerah Sumatra Utara, Indonesia. Cerita di atas termasuk kategori legenda yang mengandung nilai-nilai moral yang dapat dijadikan pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Sedikitnya ada dua nilai moral yang dapat dipetik dari cerita di atas, yaitu akibat buruk sifat terlalu memanjakan anak dan sifat tidak pandai menjaga amanah.
Pertama, akibat buruk karena terlalu memanjakan anak, sebagaimana tampak pada sikap si Pengembara dan istrinya yang terlalu memanjakan anaknya dengan mencurahkan perhatian dan kasih sayang secara berlebihan. Akibatnya, anaknya pun menjadi pemalas.
Kedua, akibat buruk tidak pandai memelihara amanah Orang yang tidak pandai memelihara amanah adalah orang yang tidak dapat dipercaya. Hal inilah yang terjadi pada si Pengembara yang telah mengingkari janji dan sumpahnya dengan mengungkit-ungkit asal-usul istrinya di depan anak mereka. Akibatnya, istrinya pun pergi meninggalkannya dan kembali menjelma menjadi seekor ikan besar. Dikatakan dalam tunjuk ajar Melayu:
siapa melalaikan amanah,
hidup matinya takkan berkah
TELADAN DARI LAGENDA INI
siapa menolak amanah,
balak menimpa hidupnya punah

MAKLUMAT MENGENAI  MEDAN

Kota Medan (dahulu daerah tingkat II berstatus kotamadya) adalah ibu kota provinsi Sumatera UtaraIndonesia. Medan adalah pintu gerbang wilayah Indonesia bagian barat dan juga sebagai pintu gerbang bagi para wisatawan untuk menuju objek wisata Brastagi di daerah dataran tinggi Karo, objek wisata Orangutan di Bukit LawangDanau Toba, yang terkenal sebagai tempat wisata, serta Pantai Cermin, yang tekenal dengan pemandangan lautnya dilengkapi dengan waterboom Theme Park.
Kota Medan didirikan oleh Guru Patimpus pada tahun 1590.

Pemerintahan

Kota Medan dipimpin oleh seorang walikota, yang saat ini dijabat oleh Drs. H. Afifuddin Lubis, MSi(penjabat walikota Medan). Wilayah Kota Medan kemudian dibagi lagi menjadi 21 kecamatan dan 151 kelurahan.

Menurut legenda di zaman dahulu kala pernah hidup di Kesultanan Deli lama kira-kira 10 Km dari Kampung Medan yakni di Deli Tua sekarang seorang Putri yang sangat cantik dan karena kecantikannya diberi nama Putri Hijau. Kecantikan Putri ini tersohor kemana-mana mulai dari Aceh sampai ke ujung Utara Pulau Jawa.

Sultan Aceh jatuh cinta pada Putri itu dan melamarnya untuk dijadikan permaisurinya. Lamaran Sultan Aceh itu ditolak oleh saudara kedua laki-laki Putri Hijau. Sultan aceh sangat marah karena penolakan itu dianggapnya sebagai penghinaan terhadap dirinya. Maka pecahlah perang antara Kesultanan Aceh dengan Kesultanan Deli.
Menurut legenda yang tersebut diatas, dengan menggunakan kekuatan gaib seorang dari saudara Putri hijau menjelma menjadi seekor ular naga dan seorang lagi menjadi sepucuk meriam yang tidak henti-hentinya menembaki tentara Aceh hingga akhir hayatnya.
KesultananDeli lama mengalami kekalahan dalam peperangan itu dan karena kecewa Putra Mahkota yang menjelma menjadi meriam itu meledak sebagian, bagian belakangnya terlontar ke Labuhan Deli dan bagian depannya kedataran tinggi Karo kira-kira 5 Km dari Kabanjahe.
Putri Hijau ditawan dan dimasukkan dalam sebuah peti kaca yang dimuat kedalam kapal untuk seterusnya dibawa ke Aceh. Ketika kapal sampai di Ujung Jambo Aye, Putri Hijau mohon diadakan satu upacara untuknya sebelum peti diturunkan dari kapal. Atas permintaannya, harus diserahkan padanya sejumlah beras dan beribu-ribu telur dan permohonan tuan Putri dikabulkan. Tetapi baru saja uapacara dimulai tiba-tiba berhembuslah angin ribut yang maha dahsyat disusul gelombang-gelombang yang sangat tinggi.
Dari dalam laut muncullah abangnya yang telah menjelma menjadi ular naga itu dan dengan menggunakan rahangnya yang besar itu diambilnya peti tempat adiknya dikurung, lalu dibawanya masuk ke dalam laut.
Legenda ini samapai sekarang masih terkenal di kalangan masyarakat Deli dan malahan juga dalam masyarakat Melayu di Malaysia.
Di Deli Tua masih terdapat reruntuhan Benteng dan Puri yang berasal dari zaman Putri Hijau, sedang sisa meriam penjelmaan abang Putri Hijau itu dapat dilihat di halaman Istana Maimun Medan.
Belanda yang menjajah Nusantara kurang lebih setengah abad namun untuk menguasai Tanah Deli mereka sangat banyak mengalami tantangan yang tidak sedikit. Mereka mengalami perang di Jawa dengan pangeran Diponegoro sekitar tahun 1825-1830. Belanda sangat banyak mengalami kerugian sedangkan untuk menguasai Sumatera, Belanda juga berperang melawan Aceh, Minangkabau, dan Sisingamangaraja di daerah Tapanuli.
Jadi untuk menguasai Tanah Deli Belanda hanya kurang lebih 78 tahun mulai dari tahun 1864 sampai 1942. Setelah perang Jawa berakhir barulah Gubernur Jenderal Belanda J.Van den Bosch mengerahkan pasukannya ke Sumatera dan dia memperkirakan untuk menguasai Sumatera secara keseluruhan diperlukan waktu 25 tahun. Penaklukan Belanda atas Sumatera ini terhenti ditengah jalan karena Menteri Jajahan Belanda waktu itu J.C.Baud menyuruh mundur pasukan Belanda di Sumatera walaupun mereka telah mengalahkan Minangkabau yang dikenal dengan nama perang Paderi ( 1821-1837 ).
Sultan Ismail yang berkuasa di Riau secara tiba-tiba diserang oleh gerombolan Inggeris dengan pimpinannya bernama Adam Wilson. Berhubung pada waktu itu kekuatannya terbatas maka Sultan Ismail meminta perlindungan pada Belanda. Sejak saat itu terbukalah kesempatan bagi Belanda untuk menguasai Kerajaan Siak Sri Indrapura yang rajanya adalah Sultan Ismail. Pada tanggal 1 Februari 1858 Belanda mendesak Sultan Ismail untuk menandatangani perjanjian agar daerah taklukan kerajaan Siak Sri Indrapura termasuk Deli, Langkat dan Serdang di Sumatera Timur masuk kekuasaan Belanda. Karena daerah Deli telah masuk kekuasaan Belanda otomatislah Kampung Medan menjadi jajahan Belanda, tapi kehadiran Belanda belum secara fisik menguasai Tanah Deli.
Pada tahun 1858 juga Elisa Netscher diangkat menjadi Residen Wilayah Riau dan sejak itu pula dia mengangkat dirinya menjadi pembela Sultan Ismail yang berkuasa di kerajaan Siak. Tujuan Netscher itu adalah dengan duduknya dia sebagai pembela Sultan Ismail secara politis tentunya akan mudah bagi Netscher menguasai daerah taklukan kerajaan Siak yakni Deli yang di dalamnya termasuk Kampung Medan Putri.
Perkembangan Medan Putri menjadi pusat perdagangan telah mendorongnya menjadi pusat pemerintahan. Tahun 1879, Ibukota Asisten Residen Deli dipindahkan dari Labuhan ke Medan, 1 Maret 1887,Ibukota Residen Sumatera Timur dipindahkan pula dari Bengkalis ke Medan, Istana Kesultanan Deli yang semula berada di Kampung Bahari (Labuhan) juga pindah dengan selesainya pembangunan Istana Maimoon pada tanggal 18 Mei 1891, dan dengan demikian Ibukota Deli telah resmi pindah ke Medan.
Pada tahun 1915 Residensi Sumatera Timur ditingkatkan kedudukannya menjadi Gubernemen. Pada tahun 1918 Kota Medan resmi menjadi Gemeente (Kota Praja) dengan Walikota Baron Daniel Mac Kay. Berdasarkan “Acte van Schenking” (Akte Hibah) Nomor 97 Notaris J.M. de-Hondt Junior, tanggal 30 Nopember 1918, Sultan Deli menyerahkan tanah kota Medan kepada Gemeente Medan, sehingga resmi menjadi wilayah di bawah kekuasaan langsung Hindia Belanda. Pada masa awal Kotapraja ini, Medan masih terdiri dari 4 kampung, yaitu Kampung Kesawan, Kampung Sungai Rengas, Kampung Petisah Hulu dan Kampung Petisah Hilir.
Pada tahun 1918 penduduk Medan tercatat sebanyak 43.826 jiwa yang terdiri dari Eropa 409 orang, Indonesia 35.009 orang, Cina 8.269 orang dan Timur Asing lainnya 139 orang.
Sejak itu Kota Medan berkembang semakin pesat. Berbagai fasilitas dibangun. Beberapa diantaranya adalah Kantor Stasiun Percobaan AVROS di Kampung Baru (1919), sekarang RISPA, hubungan Kereta Api Pangkalan Brandan – Besitang (1919), Konsulat Amerika (1919), Sekolah Guru Indonesia di Jl. H.M. Yamin sekarang (1923), Mingguan Soematra (1924), Perkumpulan Renang Medan (1924), Pusat Pasar, R.S. Elizabeth, Klinik Sakit Mata dan Lapangan Olah Raga Kebun Bunga (1929).
Secara historis perkembangan Kota Medan, sejak awal telah memposisikan menjadi pusat perdagangan (ekspor-impor) sejak masa lalu. sedang dijadikannya medan sebagai ibukota deli juga telah menjadikannya Kota Medan berkembang menjadi pusat pemerintah. sampai saat ini disamping merupakan salah satu daerah kota, juga sekaligus sebagai ibukota Propinsi Sumatera Utara.

Kalau nak borak borak atau bagi komen klik aje kat sini……dan kalau nak tengok kemen komen yang lepas  klik aje refresh…

Artikel dari wikipedia dan di susun olih

hazaldin  topobarat.kuala lumpur.

1 ulasan:

  1. HORAS … !!! JOM KE MEDAN … !!! JOM KE DANAU TOBA … !!!
    SALAM KENAL TUAN AND PUAN . MINTA IZIN NAK IKUT PROMOTE KAT BLOG TUAN / PUAN

    PERKENALALKAN KAMI DARI AGENCY PELANCONGAN TIARA TOURS INDONESIA. KAMI ADALAH AGENCY PELANCONGAN YANG BER LICENSED DAN PROFESSIONAL. KAMI MENAWARKAN PAKEJ – PAKEJ MELAWAT MURAH KE MEDAN, DANAU TOBA, BERASTAGI DAN TEMPAT – TEMPAT SHOPPING MURAH DI BANDAR MEDAN.

    PAKEJ LAWATAN LAINNYA KE PADANG, BUKIT TINGGI, BANDA ACEH, PULAU SABANG, JAKARTA , BANDUNG, JOGYAKARTA , BALI, LOMBOK, MAKASAR, BUNAKEN, MENADO, TORAJA.

    PAKEJ DITEMPAH SANGAT MENARIK, HEMAT DAN LAYANAN BEST. PILIHAN HOTEL DAN BILIK BERSIH, MAKANAN MENU MELAYU / MOSLEM RESTAURAT (100 % HALAL ) DAN BERPASAL PERHIKMATAN KAMI DISOKONG BEBERAPA UNITS KERETA BARU DAN BUS PERSIARAN.

    DISINI KAMI BAGIKAN PAKEJ MELAWAT KE MEDAN DAN KE DANAU TOBA
    PROGRAM 04 HARI / 03 MALAM ( FULL SERVICE )
    TAK ADA EXTRA BAYAR.
    TAK ADA TIPU – TIPU !!!
    HARGA PAKEJ 04 HARI / 03 MALAM MYR : 380 (10 ORANG )
    HARGA PAKEJ 03 HARI / 02 MALAM MYR : 275 (10 ORANG )

    ITINERAY :

    DAY 1 : ARRIVAL – SIANTAR – PARAPAT
    ARRIVAL AT KUALANAMU INTERNATIONAL AIRPORT. AFTER CUSTOMS CLEARANCE, MEET OUR TOUR GUIDE/DRIVER WHO WILL TAKE YOU TO START THE TOURS BY USING TOURIST COACH OR VAN. TRANSFER TO THE RESTAURANT FOR YOUR LUNCH. DEPART TO PARAPAT ALONG THE ROAD WHICH OFFERS THE ENDLESS VIEW OF RUBBER AND OIL PALMS PLANTATIONS THROUGH THE JOURNEY. STOP SHOULD BE MADE AT PEMATANG SIANTAR FOR SHOPPING OF LOCAL PRODUCT SUCH AS KACANG TUMBUK “TING TING, TENG TENG”, OTHER SNACKS ETC. ARRIVED IN PARAPAT THEN CHECK IN TO HOTEL. THE REST OF THE DAY IS FREE ON YOUR OWN LEISURE. DINNER WILL AT RESTAURANT

    DAY 2 : SAMOSIR ISLAND – BERASTAGI
    BREAKFAST AT HOTEL. BY BOAT / FERRY VISIT TOMOK VILLAGE, TO SEE THE TOMBS OF THE KING OMPU SIDABUTAR & SHOPPING PLACE. AMBARITA VILLAGE, TO SEE THE TRADITIONAL BATAK VILLAGE WITH ANCIENT MEGALITHIC FURNITURES. RETURN TO PARAPAT FOR LUNCH AT LOCAL RESTAURANT. AFTERWARDS PROCEED TO BERASTAGI–A MOUNTAINS RESORT WITH IT’S REFRESHING WEATHER AND MAGNIFICENT MOUNTAINS SCENERY WHICH HAS AN ABUNDANCE OF FLOWERS, VEGETABLES AND FRUITS. EN-ROUTE STOPS AT PANORAMA SIMARJARUNJUNG , SIPISO-PISO WATERFALL. ARRIVED IN BRASTAGI THEN TO VISIT THE CENTRAL FRUITS MARKET (SHOPPING PLACE). AFTERNOON CHECK IN TO HOTEL. DINNER WIL BE SERVED IN RESTAURANT.

    DAY 3 : BERASTAGI – MEDAN
    AFTER BREAKFAST. PROCEED FOR TWO HOURS DOWN THE HILL TO MEDAN. VISIT LUMBINI PARK. ARRIVAL IN MEDAN CITY SIGHT SEEING TO VISIT A SEVERAL INTEREST SUCH AS THE MAIMOON PALACE, AL-MATSHUN GRAND MOSQUE. LUNCH AT THE LOCAL RESTAURANT, AND THEN PROCEED TO THE SHOPPING AREAS AS FOLLOW DANAR HADI BATIK EMPERIUM AND OTHERS WHOLE BATIK SELLERS IN MEDAN, INCLUDING TO PASAR IKAN MARKET AND MALLS. CHECK IN TO HOTEL FOR ACCOMMODATION. DINNER AT RESTAURANT.

    DAY 4 : HOTEL – AIRPORT
    AFTER BREAKFAST AT HOTEL. FREE PROGRAM UNTIL TIME TRANSFER TO THE AIRPORT FOR YOUR FLIGHT HOME.



    SERVICES TERMASUK :
    • TRANSPORT
    • PEMANDU PELANCONGAN
    • HOTEL 3 BINTANG
    • BREAKFAST 3X
    • MAKAN TENGAH HARI 3X
    • DINNER 3X
    • SEWA KAPAN KE SAMOSIR ISLAND
    • KARCIS / TIKET MASUK KE TEMPAT MENARIK
    • MINERAL WATER

    BILA NAK MELAWAT KE MEDAN, SILA CONTACT DAN TEMPAH PAKEJ DI :
    TIARA TOURS INDONESIA
    JLN. PANGLIMA DENAI NO. 76 MEDAN, 20227
    LICENSED : 503/508.SK/IUP/BPW/MM/2011
    TEL/FAX : +6261 - 733 59 765
    EMAIL : tiaratoursindonesia@gmail.com
    HP / WA +6281383535091
    HP / WA +6285358982828
    HP / WA +6285762820068

    TERSEDIA LAYANAN SEWA KERETA DAN BUS PERSIARAN :
    TOYOTA AVANZA (05 ORANG ) MYR 155 / HARI
    SUZUKI ERITGA (05 ORANG ) MYR 155 / HARI
    INOVA REBORN (05 ORANG ) MYR 175 / HARI
    ISUZU ELF (11 ORANG ) MYR 235 / HARI
    TOYOTA HIACE (11 ORANG ) MYR 320 / HARI
    MEDIUM BUS ( 27 ORANG ) MYR 500 / HARI

    NOTE :
    HARGA SEWA KERETA SUDAH TERMASUK :
    • DRIVER
    • PATROL
    • EKSIDENT INSURANCE
    • GOVERNMENT TAX

    BalasPadam